TEORI ERG ALDERFER
Sepaham dengan Maslow, Alderfer mengatakan bahwa
setiap orang memang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam satu
hirarki, tetapi kebutuhan hanya meliputi tiga peringkat.
Tiga peringkat kebutuhan tersebut adalah:
Eksistensi (existency): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja.
Hubungan (relatedness): adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
Pertumbuhan (growth): adalah kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi yang kreatif dan produktif.
Teori
ini menyatakan ada tiga kelompok dengan kebutuhan inti yang berlainan,
yaitu existence, relatedness dan growth. Kelompok existence
memperhatikan pada terpenuhinya kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisik,
dan kebutuhan akan keamanan. Kelompok relatedness memperhatikan pada
terpenuhinya kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan eksternal.
Kelompok growth mempertahankan pada terpenuhinya kebutuhan penghargaan internal dan kebuhan akan aktualisasi diri.
Dua
perbedaan antara teori kebutuhan Maslow dan teori ERG. Teori kebutuhan
Maslow menyatakan bahwa kebutuhan terpenuhi secara bertingkat, sedangkan
teori ERG dapat dipenuhi secara bersamaan. Dalam teori Maslow, apabila
pemenuhan kebutuhan telah terjadi, maka individu akan memenuhi kebutuhan
sesudahnya yang lebih tinggi, namun dalam teori ERG, apabila pemenuhan
kebutuhan telah terjadi, maka motivasi akan melemah dan individu akan
berusaha memenuhi kebutuhan yang sebelumnya.
Rabu, 26 April 2017
Kamis, 06 April 2017
TUGAS MAKALAH SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA
SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA
DI INDRAMAYU
Disusun
Oleh :
FAHRI
GUMILANG
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas
Mata Kuliah Sistem Sosial Dan Kebudayaan Indonesia
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan
segenap kerendahan hati, Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya,
sehingga Penulis mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Sistem
Sosial Dan Budaya Indonesia di Indramayu ”.
Shalawat
serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil memimpin, membimbing serta menuntun
umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang.
Suatu
kebanggaan tersendiri bagi Penulis karena dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kasalahan.
Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang. Amiin.
Haurgeulis, 03 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 1
1.3 Batasan masalah..................................................................... 2
1.4 Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 3
2.1 Pengertian Sistem..................................................................... 3
2.2 Pengertian Sistem Sosial........................................................... 3
2.3 Pengertian Sistem Budaya....................................................... 4
2.4 Pengertian Sistem Sosial Budaya............................................. 5
2.5 Pengertian Sistem Sosial dan Budaya Indonesia....................... 5
2.6 Bagaimana Sistem Sosial Masyarakat Indramayu..................... 6
2.7 Gambaran Umum Perkembangan dan Ragam Budaya Indramayu................................................................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................ 19
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 19
3.2 Saran................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Indonesia
merupakan sebuah negara kepulauan yang sangat luas dengan berbagai corak
penduduk yang beraneka ragam. Dengan adanya berbagai macam corak keanekaragaman
yang ada, Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya, diantaranya antara
lain adalah adanya berbagai macam suku, agama, adat istiadat, budaya, bahasa
dan lain-lain. Namun hebatnya, dengan berbagai perbedaan-perbedaan yang ada
ternyata tidak membuat Indonesia mengalami disintegrasi. Akan tetapi
perbedaan-perbedaan itu membuat Indonesia tetap terintegrasi secara solid.
Perbedaan-perbedaan itu semua menjadi kekayaan yang unik tersendiri bagi bangsa
Indonesia.
Dengan adanya demikian, menjadi sangat menarik untuk
dikaji dan dianalisis mengenai sistem sosial dan sistem budaya yang ada di
Indonesia. Serta bagaimanakah kaitan antara sistem sosial dan sistem budaya
yang ada di Indonesia tersebut.
Jika kita melihat wilayah Indonesia yang begitu
luas, tentu ini akan membuat kita terkagum. Bagaimana tidak, wilayah Indonesia
yang terbentang begitu luas yang dimulai dari Sabang sampai Merauke memiliki
berbagai keunikan-keunikan yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Mulai
dari wilayah maritim yang terdiri dari hamparan laut yang luas, daratan yang
subur yang sangat cocok untuk lahan pertanian, pulau-pulau yang indah yang
terbentang luas dan berbagai keunikan lainnya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
Pengertian Sistem ?
2. Apakah
Pengertian Sistem Sosial ?
3. Apakah
Pengertian Sistem Budaya ?
4. Apakah
Pengertian Sistem Sosial Budaya ?
5. Apakah Pengertian Sistem Sosial Dan Budaya Indonesia
?
6. Bagaimana
Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat Indramayu ?
7. Bagaimana
Gambaran Umum Perkembangan dan Ragam Budaya Indramayu ?
1.3 BATASAN MASALAH
Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya, diantaranya antara lain adalah adanya berbagai macam suku, agama, adat istiadat, budaya, bahasa dan lain-lain.Karena cangkupan sistem sosial kebudayaan yang begitu luas dan meliputi berbagai aspek kehidupan, maka penulis membatasi penelitian hanya dari keseluruhan gambaran sistem sosial dan kebudayaan yang terdapat di daerah Indramayu Serta perkembangnnya sampai dengan sekarag ini.
1.4 TUJUAN
- Untuk mengetahui dan memahami pengertian sistem, Sistem Sosial, Sistem Budaya, dan Sistem Sosial Budaya Indonesia.
- Menghargai dan memahami wujud kebudayaan yang telah ada dan melestarikannya sebagai bentuk warga negara yang baik.
- Memahami nilai dari Sistem Budaya Indonesia.
- Untuk mengetahui dan lebih memahami keragaman budaya di Indonesia Khusunya didaerah Indramayu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas
yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan
dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu
rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali
digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen
ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya menjadi beragam. Dalam
pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.
2.2 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan Sistem Sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
Menurut Garna(1994),“ sistem sosial adalah suatu
perangkat peran sosial yang berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki
nilai-nilai, norma dan tujuan yang bersama ”. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa sistem sosial itu pada dasarnya ialah suatu sistem dari
tindakan-tindakan. Seperti yang diungkapkan oleh Parsons(1951), “ Sistem sosial
merupakan proses interaksi di antara pelaku sosial ”.
2.3 PENGERTIAN SISTEM BUDAYA
Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah
mentalitas. Mentalitas adalah kemampuan rohani yang ada dalam diri seseorang,
yang menuntun tingkah laku serta tindakan dalam hidupnya. Pantulan dalam
tingkah laku itu menciptakan sikap tertentu terhadap hal-hal serta orang-orang
di sekitarnya. Sikap mental ini sebenarnya sama saja dengan sistem nilai budaya
(culture value system) dan sikap (attitude)
Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah
rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu
warga masyarakat. Hal itu menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka
dari itu suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang
memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia. Sistem tersebut merupakan
konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan dengan tegas.
Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan
saja, tidak dirumuskan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Itu lah juga sebabnya mengapa konsep tersebut sering sangat mendarah daging,
sulit diubah apalagi diganti oleh konsep yang baru.
Bila sistem nilai budaya tadi memberi arah pada
perilaku dan tindakan manusia, maka pedomannya tegas dan konkret. Hal itu
nampak dalam norma-norma, hukum serta aturan-aturan. Norma-norma dan sebagainya
itu seharusnya bersumber pada, dijiwai oleh serta merincikan sistem nilai
budaya tersebut. Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan
daya dorong dalam diri seorang individu untuk bereaksi terhadap seluruh
lingkungannya. Bagaimana pun juga harus dikatakan bahwa sikap seseorang itu
dipengaruhi oleh kebudayaannya. Artinya, yang dianut oleh individu yang
bersangkutan
Dengan kata lain, sikap individu yang tertentu
biasanya ditentukan keadaan fisik dan psikisnya serta norma-norma dan
konsep-konsep nilai budaya yang dianutnya. Namun demikian harus pula dikatakan
bahwa dalam pengamatan tentang sikap-sikap seseorang sulitlah menunjukkan
ciri-cirinya dengan tepat dan pasti. Itulah juga sebabnya mengapa tidak dapat
menggeneralisasi sikap sekelompok warga masyarakat dengan bertolak (hanya) dari
asumsi yang umum saja.
2.4 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL BUDAYA
Dari penjelasan di atas mengenai pengertian sistem,
sistem sosial dan sistem budaya dapat dinyatakan secara sederhana dalam arti
luas bahwa pengertian Sistem Sosial Budaya yaitu “ suatu keseluruhan dari
unsur-unsur tata nilai, tata sosial dan tata laku manusia yang saling berkaitan
dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama sama satu sama
lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat.”
2.5 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA
INDONESIA
Istilah sosial budaya merupakan bentuk gabungan dari
istilah soial dan budaya. Sosial dalam arti masyarakat, budaya atau kebudayaan
dalam arti sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sosial budaya
dalam arti luas mencakup segala aspek kehidupan. Karena itu, atas dasar landasan pemikiran
tersebut maka pengertian sistem sosial budaya Indonesia dapat dirumuskan
sebagai totalitas tata nilai, tata sosial dan tata laku manusia Indonesia yang
merupakan manifestasi dari karya, rasa dan cipta didalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Degan demikian, sistem sosial budaya Indonesia
memungkinkan setiap manusia mengembangkan dirinya dan mencapai kesejahteraan
lahir batinnya selengkap mungkin secara merdeka sesuai dengan kata hatinya
dalam kerangka pola berpikir dan bertindak yang berdasarkan pancasila.
Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat
merujuk pada nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri atas :
1.
TATA
NILAI
Struktur tata nilai
kehidupan pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara meliputi berikut ini.
a) Nilai
Agama
b) Nilai
moral
c) Nilai
vital
d) Nilai
material ( raga)
2.
TATA
SOSIAL
Tata sosial indonesia harus berdasarkan :
a) UUD
1945
b) peraturan
perundang-undangan lainnya
c) Budi
pekerti yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur
3.
TATA
LAKU ( KARYA )
Tata laku pribadi atau keluarga, masyarakat
bangsa dan Negara harus berpedoman pada :
a) Norma
Agama
b) Norma
Kesusilaan/kesopanan
c) Norma
Adat istiadat
d) Norma
Hukum setempat
e) Norma
Hukum Negara
2.6 BAGAIMANA SISTEM SOSIAL MASYARAKAT
INDRAMAYU
Coba kita lihat aspek sosial budaya yang ada di
Indonesia. Kita akan dikenalkan dengan berbagai keunikan budaya dari berbagai
daerah yang ada di Indonesia. Misalnya saja yang terdapat di Kabupaten
Indramayu. Di Kabupaten Indramayu terdapat sistem sosial yang unik, sistem
sosial itu merupakan sistem yang digunakan untuk mengatur perilaku-perilaku
individu yang ada. Diantaranya adalah nilai-nilai sosial yang ada di sana. Di
Kabupaten Indramayu khususnya di semua kecamatan ada sistem sosial unik yang
terintegrasi dan digunakan untuk
mengendalikan perilaku individu. Sistem sosial tersebut mengajarkan kepada
individu untuk memiliki kesadaran kolektif dalam hal apapun serta dalam
kegiatan-kegiatan sosial apapun, misalnya kerja bakti mebersihkan jalan,
selokan, maupun memperbaiki mushola. Disana setiap individu ditumbuhkan
kesadaran kolektif untuk ikut aktif dalam kegiatan- kegiatan sosial. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga integrasi warga agar tetap menjalin kehidupan
kebersamaan. Orang tua anak kecil yang ada disana memiliki peran yang besar
dalam membentuk kepribadian anak. Setiap anak memperoleh pendidikan sosial dari
orang tuanya agar anaknya bisa hidup beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Dalam kegiatan seperti kerja bakti bersih-bersih
jalan maupun selokan. Setiap orang yang ada disana tidak perlu dipaksa untuk
mengikuti kegiatan itu. Akan tetapi mereka memiliki kesadaran akan hal
demikian. Sistem sosial yang tercipta secara abstrak itu telah merasuki pikiran
warga yang ada disana. Mereka dengan otomatis bergerak mengikuti alur yang
sifatnya eksternal diluar individu-individu yang ada. Ketika ada
kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial, mereka tidak perlu disuruh untuk ikut
serta dalam kegiatan itu. akan tetapi sistem sosial telah menggerakkan mereka
dalam kesadaran kolektif.
Akan tetapi, apakah kesadaran kolektif yang ada itu
benar-benar berasal dari individu-individu yang berada di dalam masyarakat.
Ternyata sistem sosial tersebut terdapat semacam sanksi sosial yang akan
menghukum setiap individu yang tidak mau mengikuti aturan nilai dan kebiasaan
yang ada. Setiap individu yang tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan
seperti kerjabakti. Mereka dibiarkan oleh masyarakat yang ada disana, individu
itu akan dengan otomatis memperoleh sanksi sosial dari masyarakat. Sanksi
sosial itu berupa sikap pengucilan masyarakat terhadap individu yang
membangkang seperti demikian. Pengucilan itulah yang akhirnya membuat individu
merasa malu yang akhirnya membuat dia tidak mau meninggalkan kegiatan-kegiatan
sosial masyarakat. Hal ini sudah cukup jelas bahwa individu disana dibentuk
oleh kondisi sosial masyarakat.
2.7 GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN
INDRAMAYU DAN RAGAM BUDAYANYA
Kabupaten Indramayu adalah salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Indramayu yang merupakan
pusat pemerintahan, sedangkan titik keramaian justru berada di kecamatan
Jatibarang dan Haurgeulis, hal ini dikarenakan di Jatibarang terdapat pusat
Pasar dan memiliki akses yang mudah seperti Jalur Pantura dan Stasiun Kereta
Api, hal yang sama juga terjadi untuk Kecamatan Haurgeulis meski tak dilewati
secara langsung oleh Jalur Pantura, namun Kecamatan ini dilalui oleh Jalur
Kereta Api. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten
Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang di Selatan,
serta Kabupaten Subang di barat. Kabupaten Indramayu terdiri atas 33 kecamatan,
yang dibagi lagi atas sejumlah 315 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan
berada di Kecamatan Indramayu. Hari jadi Kabupaten Indramayu ditetapkan pada
tanggal 7 Oktober 1527. Indramayu dilintasi jalur pantura, yakni jalur utama
dan terpadat di Pulau Jawa, terutama pada musim mudik lebaran. Kabupaten ini
juga dilintasi oleh jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, dengan salah satu
stasiun terbesarnya adalah Stasiun Jatibarang yang berada di kota Jatibarang,
sekitar 19 km ke selatan dari pusat Kota Indramayu.
Beberapa kecamatan-kecamatan penting di Wilayah
Kabupaten Indramayu di antaranya adalah Indramayu, Jatibarang, Haurgeulis,
Patrol, Karangampel, dan Terisi. Walaupun Indramayu berada di Jawa Barat yang
notabene adalah tanah Pasundan yang berbudaya dan berbahasa Sunda, namun
sebagian besar penduduk Indramayu mempergunakan Bahasa Cirebon dialek
Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya dengan Basa Dermayon, yakni dialek
Bahasa Cirebon yang hampir serupa dengan Bahasa Cirebon yang dipergunakan di
wilayah pusat Keraton Cirebon di Kota Cirebon, dalam Bahasa Cirebon dialek
Indramayu tata bahasanya terbagi menjadi dua yakni Basa Besiken (dipergunakan
untuk berbicara dalam tatanan resmi dan menghormati lawan bicara) dan Basa
Ngoko (dipergunakan sehari-hari dalam pergaulan). Di bagian selatan dan barat
daya kabupaten ini, beberapa wilayah menggunakan bahasa Sunda, mengingat
sejarah kabupaten Indramayu yang dulu pernah masuk kedalam wilayah Kerajaan
Galuh dan Sumedang Larang di Wilayah Selatan, sehingga mempengaruhi
masyarakatnya berbahasa Sunda Khas Indramayu yang disebut Sunda Parean.
1. TRANSPORTASI
Kabupaten Indramayu dilalui jalur utama pantura, yakni jalur nomor satu sebagai urat nadi perekonomian pulau Jawa, jalur pantura Indramayu mulai dari ruas Patrol-Lohbener-Jatibarang Kertasemaya. Juga jalur alternatif sebelah utara Indramayu-Karangampel-Krangkeng yang menuju ke arah Cirebon. Sebagai jalur alternatif bisa melalui jalur Lohbener lalu ke kota Indramayu kemudian ke Karangampel diteruskan ke arah Cirebon. Oleh karena Indramayu dilalui oleh jalur utama pantura, maka wilayah Indramayu menjadi tempat persinggahan dan perantauan dari daerah di timur pulau Jawa, dari para pendatang asal suku Jawa tersebut di Indramayu dapat ditemukan ragam percakapan bahasa Jawa disamping bahasa Cirebon dialek indramayu atau yang biasa disebut basa dermayon yang merupakan bahasa asli wilayah ini.
Ramainya wilayah pantura juga membuat para pendatang asal suku Sunda dari daerah selatan atau yang biasa disebut sebagai orang priyangan juga membawa masuk bahasa Sunda dialek priyangan kedalam wilayah Indramayu. Menurut budayawan Indramayu bapak Supali kasim, bahasa sunda terutama dialek selatan yang masuk ke Indramayu terutama di blok Karangjaya, desa Mangunjaya, kecamatan Anjatan kabupaten Indramayu yang letaknya tidak jauh dari pusat perdagangan di kecamatan Patrol dan kecamatan Sukra, asal usulnya adalah keluarga dari Bandung pada awal abad ke-20. Kabupaten Indramayu juga dilalui oleh jalur kereta api. Stasiun kereta api terbesar berada di Jatibarang dan merupakan salah satu stasiun besar yang ada di Daerah Operasi 3 Cirebon.
Ramainya wilayah pantura juga membuat para pendatang asal suku Sunda dari daerah selatan atau yang biasa disebut sebagai orang priyangan juga membawa masuk bahasa Sunda dialek priyangan kedalam wilayah Indramayu. Menurut budayawan Indramayu bapak Supali kasim, bahasa sunda terutama dialek selatan yang masuk ke Indramayu terutama di blok Karangjaya, desa Mangunjaya, kecamatan Anjatan kabupaten Indramayu yang letaknya tidak jauh dari pusat perdagangan di kecamatan Patrol dan kecamatan Sukra, asal usulnya adalah keluarga dari Bandung pada awal abad ke-20. Kabupaten Indramayu juga dilalui oleh jalur kereta api. Stasiun kereta api terbesar berada di Jatibarang dan merupakan salah satu stasiun besar yang ada di Daerah Operasi 3 Cirebon.
2. BAHASA
Berikut ini kecamatan-kecamatan yang mempunyai dialek yang berbeda berdasarkan keterangan penelitian dan Peta Budaya Provinsi Jawa barat tahun 2011:
Berikut ini kecamatan-kecamatan yang mempunyai dialek yang berbeda berdasarkan keterangan penelitian dan Peta Budaya Provinsi Jawa barat tahun 2011:
- Bahasa Cirebon dialek Dermayu : Indramayu, Balongan, Juntinyuat, kedokanbunder, Karangampel, Krangkeng, Sindang, Jatibarang, Sliyeg, Kertasmaya, Sukagumiwang, Losarang, Lelea (sebagian desa), Cantigi, Lohbener, Widasari, Tukdana, Bangodua, Cikedung, Patrol, Bongas, Gabuswetan dan Kandanghaur.
- Bahasa Sunda: , Kandanghaur (sebagian desa), Lelea, Haurgeulis.
- Wilayah dua bahasa atau wilayah percampuran Bahasa Sunda dan Bahasa Cirebon : Terisi, Kroya, Gantar, Anjatan, Sukra
a) ORGAN TUNGGAL
Kesenian yang ada di Indramayu salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano elektronis. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap acara dan even, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan pada acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di atas panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya adalah : Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job manggung di luar Indramayu, bahkan lintas provinsi.
Kesenian yang ada di Indramayu salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano elektronis. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap acara dan even, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan pada acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di atas panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya adalah : Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job manggung di luar Indramayu, bahkan lintas provinsi.
b) TARI TOPENG
Seni tradisional lainnya adalah seni tari topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu. Tari topeng adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.
Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang. Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari topeng Kelana Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila kepadanya.
Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga (disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, temperamental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja. Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.Kesenian tari topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah sanggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di Desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.
Seni tradisional lainnya adalah seni tari topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu. Tari topeng adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.
Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang. Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari topeng Kelana Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila kepadanya.
Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga (disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, temperamental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja. Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.Kesenian tari topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah sanggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di Desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.
c) WAYANG KULIT
Seperti masyarakat Jawa dan Cirebon pada umumnya, kesenian Wayang masih kental melekat pada masyarakat Indramayu. Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada bedanya dengan wayang kulit Cirebon, perbedaanya hanya terletak pada bahasa yang digunakannya, yaitu bahasa Cirebon dialek indramayu atau yang biasa dikenal dengan basa dermayon yang khas dalam tuturannya, baik lakon maupun sempal guyonnya.
Wayang kulit indramayu merupakan ragam khas wayang kulit cirebon, dimana sebenarnya wayang kulit cirebon masih serupa dengan wayang kulit purwa, namun memiliki ciri khasnya tersendiri jika ditinjau dari sudut seni kriya, wayang kulit cirebon dibuat cukup jauh berbeda dengan tatahan dan sungingan wayang kulit purwa, adapun bentuk wayang kulit cirebon ini agak mirip dengan wayang kulit bali tetapi ukurannya lebih langsing.
Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai bagian dari adat tradisional lainnya, seperti Mapag Sri, Ngarot, Nadran, Ruwatan dan sebagainya. Dimana pada acara adat tersebut, pementasan wayang kulit menjadi suatu keharusan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari acara itu sendiri.
Beberapa Dalang Wayang Kulit terkenal Indramayu adalah H. Anom Rusdi bersama Grup Langen Budaya dan H. Tomo bersama Grup Langen Kusuma
d) MAPAG DEWI SRI
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.
e) SINTREN
Kebudayaan masyarakat Jawa yang melekat pada masyarakat Indramayu salah satunya adalah Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Kuningan, Cirebon, dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional. Dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, namun sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena semakin tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
Kebudayaan masyarakat Jawa yang melekat pada masyarakat Indramayu salah satunya adalah Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes, Banyumas, Kuningan, Cirebon, dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional. Dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, namun sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena semakin tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
f) TARLING
Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja. Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini Tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan. Salah seorang Maestro tarling klasik yang di kenal masyarakat Indramayu adalah (Almh) Hj.Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di pimpinnya.
Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja. Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini Tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan. Salah seorang Maestro tarling klasik yang di kenal masyarakat Indramayu adalah (Almh) Hj.Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di pimpinnya.
g) GENJRING AKROBAT
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu, yaitu pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu, yaitu pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
h) SANDIWARA
Sandiwara adalah sebuah pertunjukan pentasan sebuah cerita atau disebut pula lakon dalam bahasa Cirebon. Sandiwara yang dipertunjukan di wilayah-wilayah budaya suku Cirebon merupakan hasil alkulturasi budaya eropa yang dibawa oleh bangsa Portugis pada abad ke 16 yang terlihat dari setingan panggungnya.
Sandiwara di Indramayu mirip dengan seni pertunjukkan masres yang ada di wilayah Cirebon dan hampir serupa dengan seni pertunjukan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan Timur, kemiripan dengan seni pertunjukan masres ini dikarenakan masres dan sandiwara indramayu berasal dari akar budaya Cirebon yang sama namun hanya berbeda dalam penggunaan bahasa, bahasa Cirebon dialek indramayu atau yang biasa disebut basa dermayon lebih dominan pada pertunjukan sandiwara indramayu, di Indramayu seni drama sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
Sandiwara adalah sebuah pertunjukan pentasan sebuah cerita atau disebut pula lakon dalam bahasa Cirebon. Sandiwara yang dipertunjukan di wilayah-wilayah budaya suku Cirebon merupakan hasil alkulturasi budaya eropa yang dibawa oleh bangsa Portugis pada abad ke 16 yang terlihat dari setingan panggungnya.
Sandiwara di Indramayu mirip dengan seni pertunjukkan masres yang ada di wilayah Cirebon dan hampir serupa dengan seni pertunjukan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan Timur, kemiripan dengan seni pertunjukan masres ini dikarenakan masres dan sandiwara indramayu berasal dari akar budaya Cirebon yang sama namun hanya berbeda dalam penggunaan bahasa, bahasa Cirebon dialek indramayu atau yang biasa disebut basa dermayon lebih dominan pada pertunjukan sandiwara indramayu, di Indramayu seni drama sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
i) BEROKAN
Berokan adalah yang mirip dengan barongsai yang diadakan setiap hari raya Idul Fitri, tepatnya setelah sholat hari raya. Biasanya yang menjadi berokan memakai topeng menyeramkan dan baju berupa kurungan namun ada juga yang berbentuk lucu. Pengiringnya ada dua, yang pertama adalah yang meminta beras kepada warga dan yang kedua adalah sekelompok orang yang memainkan alat musik. Cara memanggilnya yaitu dengan berteriak "galak, gloak" maka sang berokan akan mengejar siapapun yang memanggilnya. Berokan ini akan berkeliling kampung mulai dari hari pertama Idul Fitri sampai 2 atau 3 hari sesudahnya.
Berokan adalah yang mirip dengan barongsai yang diadakan setiap hari raya Idul Fitri, tepatnya setelah sholat hari raya. Biasanya yang menjadi berokan memakai topeng menyeramkan dan baju berupa kurungan namun ada juga yang berbentuk lucu. Pengiringnya ada dua, yang pertama adalah yang meminta beras kepada warga dan yang kedua adalah sekelompok orang yang memainkan alat musik. Cara memanggilnya yaitu dengan berteriak "galak, gloak" maka sang berokan akan mengejar siapapun yang memanggilnya. Berokan ini akan berkeliling kampung mulai dari hari pertama Idul Fitri sampai 2 atau 3 hari sesudahnya.
j) SINGA DEPOK & KEBO NGAMUK
Kesenian yang mirip dengan sisingaan dari Subang, ini sudah mulai di modifikasi dengan adanya "Kebo Ngamuk" dan "burok"
Kesenian yang mirip dengan sisingaan dari Subang, ini sudah mulai di modifikasi dengan adanya "Kebo Ngamuk" dan "burok"
4. CINDERA MATA
a) BATIK TULIS PAOMAN
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut memengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
b) KERAJINAN BORDIR
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera , Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu merupakan daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu disepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
5. KULINER
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut memengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
b) KERAJINAN BORDIR
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera , Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu merupakan daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu disepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
5. KULINER
Kuliner Indramayu tak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
a) PEDESAN ENTOG
Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik atau entog yang diracik dengan bumbu pedas yang khas;
Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik atau entog yang diracik dengan bumbu pedas yang khas;
b) BUBUR INDRAMAYU
Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur soto;
c) RUMBAH
Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan;
d) NAGASARI
Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga dengan pipis.
e) KOCI
Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa. Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut juga dengan pipis monyong;
f) KERIPIK MANGGA
Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
g) BURBAHCEK
Bubur Rumbah Cecek yang memadukan bubur ayam, rumbah dan cecek (kikil) kulit sapi atau kerbau, yang sekarang makanan ini sudah hampir punah
h) KERUPUK UDANG
Kerupuk udang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari campuran adonan tepung terigu dengan udang ditambah bumbu lainnya sehingga menimbulkan rasa lezat dan nikmat.
i) TERASI
Terasi terbuat dari rebon yaitu udang kecil yang dihaluskan, terasi mungkin layak untuk menjadi makanan tambahan yang memang harus diolah menjadi sambal dulu biar terasa nikmat.
j) CIMPLO
Sejenis apem biasa digunakan untuk upacara adat menjelang tanam, maupun panen padi, mkanan ini biasa dicampur gula merah dan santan.
k) KERIPIK MELINJO
l) DODOL MANGGA
Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur soto;
c) RUMBAH
Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan;
d) NAGASARI
Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga dengan pipis.
e) KOCI
Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa. Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut juga dengan pipis monyong;
f) KERIPIK MANGGA
Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
g) BURBAHCEK
Bubur Rumbah Cecek yang memadukan bubur ayam, rumbah dan cecek (kikil) kulit sapi atau kerbau, yang sekarang makanan ini sudah hampir punah
h) KERUPUK UDANG
Kerupuk udang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari campuran adonan tepung terigu dengan udang ditambah bumbu lainnya sehingga menimbulkan rasa lezat dan nikmat.
i) TERASI
Terasi terbuat dari rebon yaitu udang kecil yang dihaluskan, terasi mungkin layak untuk menjadi makanan tambahan yang memang harus diolah menjadi sambal dulu biar terasa nikmat.
j) CIMPLO
Sejenis apem biasa digunakan untuk upacara adat menjelang tanam, maupun panen padi, mkanan ini biasa dicampur gula merah dan santan.
k) KERIPIK MELINJO
l) DODOL MANGGA
6. HASIL BUMI
Hasil bumi Indramayu adalah padi, walaupun bukan penghasil padi terbesar, namun masyarakat Indramayu umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani, dan sebagian besar wilayah Indramayu merupakan lahan pertanian, bahkan bisa ditemukan persawahan walaupun berada di pusat kota Indramayu. Selain padi, hasil bumi yang paling terkenal adalah Mangga, jenis mangga khas Indramayu sendiri disebut Mangga Cengkir oleh masyarakat setempat. Mangga ini terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama Indramayu banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Dari hasil bumi yang satu inilah, Indramayu mendapat julukan sebagai Kota Mangga. Memang tak afdal rasanya jika berkunjung ke Indramayu tanpa membeli atau mencicipi mangga Indramayu. Indramayu juga terkenal kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Dalam kaitannya dengan sistem budaya yang ada. Pada akhirnya ketika sistem sosial yang ada di dalam masyarakat membentuk sebuah sistem budaya. Sistem budaya yang ada itu bersifat abstrak dan mempengaruhi pola pikir individu-individu di dalamnya. Jika budaya orang Indramayu dikatakan memiliki sikap ramah terhadap orang lain. Hal itu karena memang lingkungan sosial yang membentuk individu-individu di dalam lingkungan sosial masyarakat Indramayu mengajarkan sikap ramah terhadap orang lain.
Jika orang jawa memiliki sikap ramah terhadap orang lain, itu karena memang sistem sosial orang jawa yang mengajarkan kepada individu-individu suku jawa untuk bersikap ramah kepada orang lain. Dari berbagai sistem sosial orang Indramayu maupun orang jawa yang mengajarkan kepada setiap individu untuk bersikap ramah kepada orang lain. Maka sistem sosial itu akan menjadi sebuah budaya bahwa orang Indramayu maupun orang jawa, yaitu dengan memiliki budaya bersikap ramah terhadap orang lain.
Jika dianalisis lebih dalam dari berbagai contoh yang ada diatas. Memang ternyata ada kaitannya antara sistem sosial yang membentuk individu dengan sistem budaya yang ada. Bisa disimpulkan bahwa untuk mempertahankan sistem budaya yang ada di lingkungan masyarakat tertentu, misalnya saja di dalam sistem budaya masyarakat Indramayu, Maka sistem sosial yang ada di dalam masyarakat itu haruslah masih berkorelasi dengan sistem budaya yang ada.
Dapat dikatakan bahwa sistem budaya merupakan lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan sistem sosial. Sistem budaya merupakan wadah bagi sistem sosial, dan sistem sosial merupakan konkritisasi dari sistem budaya, yang mana dia memiliki fungsi untuk membentuk karakter individu-individu agar memiliki sikap yang bisa mencerminkan budaya yang dianut di dalam masyarakat itu.
Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya ramah. Dapat disimpulkan bahwa sikap ramah itu dapat tercipta karena sistem sosial yang ada di dalam masyarakat Indonesia mengajarkan kepada individu-individu untuk bersikap ramah. Sebagai warga Indonesia, kita patut bangga dengan budaya yang ada di Indonesia. Wilayah Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam, akan tetapi Indonesia masih tetap mampu terintegrasi dengan baik. Dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang hebat, karena Indonesia memiliki solidaritas yang sangat kuat meskipun memiliki berbagai perbedaan yang ada.
3.2 SARAN
Untuk menjaga keharmonisan integrasi bangsa Indonesia, perlu lebih di tingkatkan toleransi antar masyarakat yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi. Selain itu perlu adanya control nasional untuk menjaga keseimbangan nasional.
Jika orang jawa memiliki sikap ramah terhadap orang lain, itu karena memang sistem sosial orang jawa yang mengajarkan kepada individu-individu suku jawa untuk bersikap ramah kepada orang lain. Dari berbagai sistem sosial orang Indramayu maupun orang jawa yang mengajarkan kepada setiap individu untuk bersikap ramah kepada orang lain. Maka sistem sosial itu akan menjadi sebuah budaya bahwa orang Indramayu maupun orang jawa, yaitu dengan memiliki budaya bersikap ramah terhadap orang lain.
Jika dianalisis lebih dalam dari berbagai contoh yang ada diatas. Memang ternyata ada kaitannya antara sistem sosial yang membentuk individu dengan sistem budaya yang ada. Bisa disimpulkan bahwa untuk mempertahankan sistem budaya yang ada di lingkungan masyarakat tertentu, misalnya saja di dalam sistem budaya masyarakat Indramayu, Maka sistem sosial yang ada di dalam masyarakat itu haruslah masih berkorelasi dengan sistem budaya yang ada.
Dapat dikatakan bahwa sistem budaya merupakan lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan sistem sosial. Sistem budaya merupakan wadah bagi sistem sosial, dan sistem sosial merupakan konkritisasi dari sistem budaya, yang mana dia memiliki fungsi untuk membentuk karakter individu-individu agar memiliki sikap yang bisa mencerminkan budaya yang dianut di dalam masyarakat itu.
Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya ramah. Dapat disimpulkan bahwa sikap ramah itu dapat tercipta karena sistem sosial yang ada di dalam masyarakat Indonesia mengajarkan kepada individu-individu untuk bersikap ramah. Sebagai warga Indonesia, kita patut bangga dengan budaya yang ada di Indonesia. Wilayah Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam, akan tetapi Indonesia masih tetap mampu terintegrasi dengan baik. Dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang hebat, karena Indonesia memiliki solidaritas yang sangat kuat meskipun memiliki berbagai perbedaan yang ada.
3.2 SARAN
Untuk menjaga keharmonisan integrasi bangsa Indonesia, perlu lebih di tingkatkan toleransi antar masyarakat yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi. Selain itu perlu adanya control nasional untuk menjaga keseimbangan nasional.
- Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
- Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
DAFTAR
PUSTAKA
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sosial_budaya_Indonesia
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Indramayu
- https://trimahendrasosiologi.wordpress.com/2013/11/02/sistem-sosial-dengan-sistem-budaya-yang-ada-di-daerah-kabupaten-banyuwangi/
Langganan:
Postingan (Atom)
TUGAS MAKALAH SOSIAL BUDAYA DASAR
MAKALAH MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Disusun Oleh : FAHRI GUMILANG Untuk Memenuhi Penilaian Mata Kul...
-
MAKALAH MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN Disusun Oleh : FAHRI GUMILANG Untuk Memenuhi Penilaian Mata Kul...
-
SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA DI INDRAMAYU Disusun Oleh : FAHRI GUMILANG Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Sal...
-
TEORI ERG ALDERFER Sepaham dengan Maslow, Alderfer mengatakan bahwa setiap orang memang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam satu hira...